Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2023

Mengapa Lebah Penyengat Jepang Sangat Berbahaya?

Gambar
Ilustrasi/indozone.id Sebagaimana namanya, lebah penyengat Jepang (Vespa mandarinia japonica) adalah lebah yang berasal dari Jepang, dan hidup di pinggiran kota Tokyo.  Ukuran lebah ini luar biasa—seukuran jempol orang dewasa—sehingga kadang pula disebut lebah raksasa.  Tetapi bukan cuma ukurannya yang menyeramkan, karena lebah ini juga memiliki racun yang berbahaya. Semprotan racun lebah ini dapat melelehkan daging. Selain itu, dalam racun yang mengerikan itu juga terdapat feromon, senyawa kimia yang berfungsi memanggil lebah sesamanya untuk datang dan bersama-sama menyerang mangsa.  Jadi, jika seekor lebah ini telah menyemprotkan racunnya, hampir bisa dipastikan akan datang serombongan lebah lain yang akan ikut menyerang. Lebah penyengat Jepang memang predator yang sangat sadis, khususnya dalam dunia serangga. Seekor lebah raksasa biasa terbang bermil-mil untuk menemukan makanan bagi anak-anak mereka. Sering kali, makanan yang dimaksud adalah sarang lebah lain.  Ketika menemukan sara

Benarkah Menaburkan Bubuk Tertentu Dapat Menghentikan Hujan?

Gambar
Ilustrasi/pixabay.com Sampai saat ini, tidak ada bukti ilmiah yang mendukung klaim bahwa menaburkan bubuk tertentu pada suatu lokasi dapat menghindarkan lokasi tersebut dari hujan.  Fenomena cuaca dan pembentukan awan yang kompleks dipengaruhi oleh banyak faktor seperti suhu, tekanan udara, kelembapan, dan angin. Karena itu, tidak mungkin menghindarkan turunnya hujan dengan menaburkan bubuk tertentu pada suatu lokasi. Beberapa sumber mungkin telah mencoba menjelaskan tentang efek dari beberapa bahan kimia pada awan, seperti natrium klorida (NaCl), perak iodida (AgI), dan magnesium oksida (MgO), dalam membantu memicu hujan.  Namun, teknologi itu biasanya digunakan pada skala besar oleh pihak berwenang dalam praktik pengendalian cuaca, dan hanya pada situasi tertentu, seperti mengurangi risiko kebakaran hutan atau memperpanjang musim hujan di daerah yang kekurangan air.  Namun, efektivitas teknologi ini masih jadi kontroversi, dan konteks penggunaannya harus diperhitungkan secara matang.

Mengapa Tikus Sering Jadi Hewan Percobaan di Laboratorium?

Gambar
Ilustrasi/idntimes.com Tikus menjadi salah satu hewan favorit para ilmuwan dalam upaya penelitian di laboratorium.  Hal itu disebakan karena tikus memiliki genetika yang mirip dengan manusia, sehingga penggunaan tikus sebagai objek penelitian dapat membantu para ilmuwan dalam mengembangkan berbagai obat-obatan dan penelitian medis lainnya. Selain itu, ukuran tikus juga relatif kecil, serta mudah dibiakkan. Perkembangan terakhir menyangkut tikus di laboratorium bahkan cukup kontroversial. Beberapa ilmuwan akhir-akhir ini menemukan cara menggunakan tikus untuk menumbuhkan jaringan kulit tertentu yang ditujukan untuk transplantasi pada kulit manusia.  Hmm... ada yang mau menambahkan?

Apakah Semua Lintah Mengisap Darah?

Gambar
Ilustrasi/detik.com Lintah adalah cacing tersegmentasi yang berhubungan dengan cacing tanah biasa. Tidak semua lintah mengisap darah sebagaimana yang dikira banyak orang, namun memang lintah pengisap darah yang paling sering kita lihat, juga yang paling mengganggu. Sanguivorous, atau lintah pengisap darah, adalah salah satu spesies lintah. Lintah jenis ini biasa ditemukan di perairan yang tenang, juga di darat.  Ketika menunggu mangsa yang akan diisap darahnya, lintah ini biasanya akan menunggu di tanah, berdiam diri sambil merasakan getaran dan pergerakan di sekitarnya, atau mendeteksi perubahan pola cahaya. Ketika merasakan kehadiran mangsa potensial, mereka pun akan menempel pada tubuh si korban. Setelah berhasil menempel, mereka akan menggunakan bagian pengisap di mulutnya untuk mengiris kulit si korban, lalu mereka akan mensekresikan sejenis lendir untuk menjaga mereka tetep menempel pada tubuh korban.  Kemudian, setelah mengisap cukup darah, mereka akan meregangkan tubuhnya untuk

Bagaimana Cara Laba-laba Gurun Menyergap Mangsa?

Gambar
Ilustrasi/pixabay.com Laba-laba gurun Namibia, Afrika Barat-Daya, memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki spesies laba-laba lainnya. Laba-laba itu biasa membangun sarangnya di puncak gurun pasir, sehingga ia dapat melihat ke bawah dengan leluasa.  Ketika melihat lebah atau mangsa lain di bawah, laba-laba itu akan bergerak melipat kaki-kakinya hingga tubuhnya tergulung menyerupai bola, dan setelah itu ia menuruni bukit seperti roda yang terguling. Gerakan jungkir balik itu sangat cepat, sehingga mangsa yang diburunya sering tak mampu menyelamatkan diri. Ukuran tubuh laba-laba tersebut sekitar 2,5 sampai 3 centimeter. Ketika menggulung tubuhnya hingga seperti roda, ia dapat bergerak dengan kecepatan 2 meter per detik. Sebagai perbandingan, kecepatan itu setara dengan sebuah roda kendaraan yang bergerak dengan kecepatan 40 kilometer per jam. Hmm... ada yang mau menambahkan?

Adakah Cara Menyingkirkan Hujan dari Suatu Lokasi?

Gambar
Ilustrasi/pixabay.com Sampai saat ini, tidak ada cara ilmiah yang dapat digunakan untuk menyingkirkan hujan di suatu lokasi secara langsung. Proses terjadinya hujan adalah fenomena alam yang kompleks dan dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti suhu, tekanan udara, kelembaban, dan angin.  Meskipun ada teknologi untuk mengubah kondisi cuaca, namun teknologi tersebut masih dalam tahap pengembangan dan belum dapat diaplikasikan secara praktis. Saat ini, beberapa teknologi digunakan untuk mengurangi dampak dari hujan pada suatu lokasi tertentu, seperti membangun sistem drainase yang efektif untuk menghindari banjir, atau pengaturan tata ruang yang tepat untuk mencegah kerusakan akibat air.  Selain itu, memantau prakiraan cuaca dan memberikan peringatan dini tentang kondisi cuaca yang buruk dapat membantu orang-orang mempersiapkan diri dan mengambil langkah-langkah pencegahan. Jadi, meskipun tidak mungkin untuk menghilangkan hujan di suatu lokasi secara langsung, tetapi, dengan melakukan per

Mengapa Tubuh Sphynx Cat Terasa Hangat Saat Disentuh?

Gambar
Ilustrasi/sciencefocus.com Disebut pula sebagai kucing Kanada Meksiko, kucing bermata besar ini memiliki ciri khas berupa sedikitnya bulu yang dimiliki.  Hewan ini berbulu, namun—jika dibandingkan ras kucing lain—bulunya sangat sedikit dan pendek-pendek atau tipis. Karenanya, kucing ini pun akan selalu terasa hangat ketika disentuh atau dipeluk. Orang-orang yang memelihara kucing Sphynx terkadang tidur bersamanya dalam satu selimut. Selain berbulu tipis, bulu kucing ini juga memiliki pola-pola tertentu, ada yang berupa titik-titik, belang, dan lain-lain. Karena kurangnya bulu pada tubuh mereka, kucing Sphynx tidak membutuhkan perawatan yang macam-macam karena jarang kotor. Mereka dikenal sebagai hewan ekstrover, berenergi, cerdas, dan setia pada tuannya. Hmm... ada yang mau menambahkan?

Mengapa Tikus Bisa Ada di Seluruh Dunia?

Gambar
Ilustrasi/pixabay.com Tikus menjadi salah satu hewan yang dapat dikatakan ada di seluruh dunia. Penyebaran tikus di berbagai belahan dunia tidak sepenuhnya karena kebetulan, melainkan juga karena tikus mampu beradaptasi dengan lingkungan yang berbeda tanpa banyak kesulitan.  Seekor tikus dapat bertahan hidup tanpa air lebih lama dibandingkan unta. Selain itu, tikus juga bisa selamat tanpa cedera meski jatuh dari lantai lima gedung bertingkat. Jika terjadi peristiwa yang melibatkan radiasi zat kimia, tikus akan menjadi salah satu di antara sedikit hewan yang mampu bertahan terhadap radiasi. Dari generasi ke generasi, tikus cenderung membangun kekebalan tertentu terhadap racun yang berbeda-beda.  Meski hidup di darat, namun tikus mampu berenang dengan jarak 2/3 kilometer di perairan terbuka.  Hmm... ada yang mau menambahkan?